Beranda | Artikel
Sebaiknya Jangan Kau Foto dan Video Sedekahmu Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
Senin, 16 Januari 2023

Memfoto amal sosial dapat terpapar berbagai perkara.

[PERTAMA]
Bisa saja itu mempengaruhi keikhlasan.
Padahal seharusnya adalah menyembunyikan amal sedekah.

“Jika kamu menampakkan sedekah, maka itu baik. Tapi jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 271)
Jadi, itu bisa mempengaruhi keikhlasan.

[KEDUA]
Selain itu juga dapat menyakiti perasaan orang fakir. Orang fakir yang menerima mungkin tidak rela difoto,
sehingga itu masuk ke dalam mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti perasaan.

Oleh sebab itu, hendaknya lebih baik tidak perlu memfotonya,
kecuali dalam satu keadaan,
yaitu pihak yang melakukan pemotretan itu adalah
yayasan atau lembaga yang hanya ingin mengambil dokumentasi saja.

Hanya sebagai dokumentasi.
Maka itu tidak mengapa dilakukan. Namun, harus dengan izin, orang fakir itu dimintai izin dengan berkata,
“Kami meminta izin kepada Anda dalam hal ini, sebagai dokumentasi.”

Foto ini tidak akan dilihat siapa pun; ini hanya sebagai dokumentasi saja.
Tidak akan dilihat siapa pun kecuali orang yang berkepentingan saja.
Maka seperti ini mungkin mendapat pengecualian.

Adapun memfoto tanpa ada kebutuhan,
maka itu dapat mempengaruhi pahala yang didapatkan, atau bahkan dapat juga membatalkan pahala sedekah itu.

====

تَصْوِيْرُ الْأَعْمَالِ الْخَيْرِيَّةِ يَعْنِي يَعْتَرِيْهِ أُمُورٌ

الْأَمْرُ الْأَوَّلُ أَنَّهُ قَدْ يُؤَثِّرُ فِي الْإِخْلَاصِ

الْمَطْلُوبُ هُوَ إِخْفَاءُ الصَّدَقَةِ

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ

فَقَدْ يُؤَثِّرُ فِي الْإِخْلَاصِ

وَأَيْضًا قَدْ يَكُونُ مُؤْذِيًا لِلْفَقِيرِ قَدْ يَكُونُ الْفَقِيرُ لَا يَرْضَى بِالتَّصْوِيْرِ

فَيَدْخُلُ ذَلِكَ فِي الْمِنَّةِ وَالْأَذَى

وَلِذَلِكَ يَنْبَغِي الْأَحْسَنُ يَعْنِي أَلَّا تُصَوَّرَ

إِلَّا فِي حَالَةٍ وَاحِدَةٍ

وَهِي كَأَنْ تَكُونَ الْجِهَةُ الَّتِي تَفْعَلُ ذَلِكَ مَثَلًا

مُؤَسَّسَةٌ أَوْ جَمْعِيَّةٌ وَتُرِيْدُ التَّوْثِيْقَ فَقَطْ

مُجَرَّدُ التَّوْثِيْقِ

هُنَا لَا بَأْسَ لَكِنْ يُسْتَأْذَنُ يُسْتَأْذَنُ الْفَقِيرُ يَقُولُ

يَعْنِي نَسْتَأْذِنُكَ فِي هَذَا الْأَمْرِ لِأَجْلِ التَّوْثِيْقِ

وَلَنْ يَرَى هَذِهِ الصُّوَرَ أَحَدٌ لَكِنْ مُجَرَّدُ التَّوْثِيْقِ فَقَطْ

لَنْ يَرَاهُ أَحَدٌ إِلَّا مَنْ يَهُمُّهُ الأَمْرُ

فَهَذِهِ مُمْكِنَةٌ أَنَّهَا تُسْتَثْنَى

أَمَّا التَّصْوِيْرُ لِغَيْرِ حَاجَةٍ

فَهَذَا لَا شَكَّ أَنَّهُ يُؤَثِّرُ فِي الْأَجْرِ بَلْ رُبَّمَا يَعْنِي يُبْطِلُ الْأَجْرَ أَيْضًا


Artikel asli: https://nasehat.net/sebaiknya-jangan-kau-foto-dan-video-sedekahmu-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/